Salah satu calon unggulan presiden mendatang, Kamis (2/3), berjanji akan memenuhi ambisi Presiden Joko Widodo untuk membangun ibu kota baru senilai $32 miliar jika memenangkan pemilu 2024.
Pernyataan Anies Baswedan tampaknya ditujukan untuk memberikan dorongan bagi proyek ambisius yang mengalami penundaan dan ketidakpastian investor.
Anies, mantan Gubernur Jakarta yang didukung oleh tiga partai politik, mengatakan DPR telah mengeluarkan undang-undang untuk membangun Nusantara, demikian sebutan ibu kota baru, sehingga siapa pun yang memenangkan kursi kepresidenan harus menyelesaikannya.
“Ibu kota baru bukan sekedar ide. Ini sudah menjadi undang-undang dan kita semua, ketika dilantik untuk jabatan apapun, sumpah kita adalah melaksanakan undang-undang tersebut,” kata Anies dalam acara publik ketika ditanya tentang komitmennya untuk membangun ibu kota di pulau Kalimantan. Itu.
Jokowi mengumumkan proyek itu pada 2019 dengan alasan Jakarta padat dan tenggelam.
Namun pembangunan Nusantara menghadapi beberapa kendala, termasuk penundaan akibat pandemi dan keraguan beberapa investor apakah penerus Jokowi akan melanjutkan rencana tersebut.
Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) tahun lalu menemukan hampir 59 persen dari 170 ahli yang diwawancarai tidak yakin apakah Nusantara akan terwujud, mengutip ketidakpastian atas pendanaan dan manajemen sebagai alasan mereka.
Jokowi terutama mengandalkan dana swasta untuk pembangunan ibu kota baru, dengan 20 persen dari kas negara.
Anies berada di posisi tiga besar dalam jajak pendapat utama calon presiden pilihannya dalam satu tahun terakhir. Sejauh ini, pendaftaran calon presiden belum dibuka.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin menurut jajak pendapat yang dilakukan Badan Litbang Kompas pada Januari lalu. Ia didukung oleh 25,3 persen dari 1.202 responden.
Posisi kedua ditempati Menteri Pertahanan di pemerintahan Jokowi, Prabowo Subianto, dengan 18,1 persen. Anies berada di urutan ketiga dengan 13,1 persen. [lt/ab]