Konflik kudeta pemerintah Myanmar yang memicu perang saudara masih berlangsung. Sebagai Ketua ASEAN 2023, Indonesia berupaya hadir sebagai mediator dan membantu mengakhiri krisis ini.
Dalam wawancara dengan Reuters, Rabu (1/2/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia berencana mengirim jenderal era reformasi ke Myanmar untuk berdialog dengan petinggi junta militer. Hal ini dimaksudkan agar pimpinan militer Myanmar dapat mengetahui keberhasilan Indonesia melakukan transisi menuju demokrasi.
Namun, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Nations Association Kementerian Luar Negeri RI Sidharto Suryodipuro baru-baru ini membantah isu tersebut.
Dia mengungkapkan, Indonesia memang berusaha melakukan diplomasi, namun bukan dengan mengirimkan jenderal, melainkan menjalin komunikasi dengan semua pihak penting di Myanmar, termasuk junta militer.
Upaya komunikasi tersebut, menurut Sidharto, dilakukan dalam bentuk silent diplomacy atau diplomasi yang tenang.
Menjadi Inspirasi Bagi Negara-negara ASEAN, NSPC Kamboja Studi Banding Kartu Prakerja ke Jakarta
“Hanya lewat kiplomasi yang tenang gambaran tentang keberadaan ruang negosiasi akan diperoleh. Kalau disampaikan ke publik, ruang diplomasi menjadi sangat sempit,” jelasnya dalam jumpa pers mingguan, Jumat (10/3/2023) dikutip dari Antara.
Dalam silent diplomacy ini, kata Sidharto, Indonesia mengirimkan sejumlah pesan, antara lain: tentang penghentian kekerasan, penyaluran bantuan kemanusiaan, dan pentingnya dialog politik inklusif yang melibatkan semua pihak di Myanmar.
Pesan tersebut sejalan dengan mandat Five Point Consensus oleh para pemimpin ASEAN untuk membantu menyelesaikan konflik pemerintahan di Myanmar.
Selain itu, Sidharto juga mengatakan belum pernah ada pembahasan perubahan status keanggotaan Negeri Pagoda Emas, meski kekuasaannya telah direbut junta militer. Namun, para pejabat ASEAN sepakat untuk tidak mengundang perwakilan politik Myanmar ke pertemuan apapun.
“Partisipasi Myanmar dalam KTT dan pertemuan tingkat menteri luar negeri dilakukan oleh perwakilan non-politik,” pungkasnya.
Ternyata Budaya Nyirih juga ada di Myanmar
Cek berita, artikel, dan konten lainnya di berita Google