TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Warga Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, menjadi korban banjir setiap musim hujan tiba.
Desa Jati Wetan kembali kebanjiran setelah sebelumnya genangan di kawasan itu sudah surut tiga hari lalu, menyusul dibukanya pintu air di tanggul Sungai Wulan.
Warga yang sering menjadi korban banjir di Desa Jati Wetan mengatakan, pada sore hari sisa-sisa material banjir sudah dibersihkan, namun keesokan paginya rumah mereka kebanjiran lagi.

Pantauan Tribunmuria.com, banjir di Desa Jati Wetan bervariasi kedalamannya, mulai dari 20-70 sentimeter (cm) ke dalam air.
Desa Jati Wetan kembali terendam setelah sebagian wilayah Kudus diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi.
Baca juga: Kami yang pertama terendam dan terakhir surut, kata warga langganan banjir di Tanggulangin Kudus.
Baca juga: Lima Desa di Kudus Kembali Banjir, BPBD: Waspada, Februari Intensitas Hujan Tinggi
Baca juga: Ketinggian Air Hingga 2,5 Meter, Kudus Kembali Terendam, Ratusan Rumah di Mejobo Terdampak
Kepala Desa Jati Wetan Agus Susanto saat meninjau banjir, Jumat (24/2/2023).
Ia mengatakan sebanyak 300 rumah terendam banjir.
“Tiga atau empat hari lalu banjir di Jati Wetan surut setelah pintu tanggul dibuka.”
“Kemudian intensitas hujan kembali tinggi yang menyebabkan banjir lagi saat ini,” ujarnya.
Agus menambahkan, hampir dua bulan, Januari dan Februari, Desa Jati Wetan mengalami banjir yang fluktuatif.
“Untuk saat ini, kami telah mengimbau dan meminta warga untuk berhati-hati dan mengungsi.”
“Kami juga membuka posko pengungsian di balai Desa Jati Wetan,” ujarnya.
Sementara itu, Ima, warga Desa Jati Wetan, mengaku saat ini genangan air sudah masuk ke rumahnya hingga selutut.
Selain itu, ia juga lelah membersihkan genangan banjir yang masuk ke rumahnya.