Kontes Kambing dan Domba Makin Populer di Anak Muda Jateng-DIY, Jadi Berkah untuk Ekonomi

Kambing dan domba tentunya lebih populer sebagai hewan komoditas ternak. Sejak zaman dahulu, kedua hewan ini telah dibudidayakan oleh manusia selama berabad-abad bersamaan dengan budidaya tanaman pertanian. Apalagi jika kawasan tersebut memang mendukung kedua kegiatan tersebut.

Namun tahukah Anda bahwa keduanya juga bisa digunakan sebagai hewan untuk keperluan kontes?

Ya, fenomena ini bisa kita temukan di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Tidak hanya itu, bahkan di daerah lain di pulau Jawa juga semakin banyak diadakan lomba serupa.

Serupa Tapi Tak Sama, Mengenal Perbedaan Kambing dan Domba

Populer di kalangan generasi muda

Berbicara mengenai generasi muda dan dunia peternakan di era sekarang ini, nampaknya kedua hal tersebut menjadi semakin tidak relevan.

Merujuk data BPS dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, jumlah produk peternakan hanya sedikit meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, akan terjadi penurunan populasi kambing dan domba pada tahun 2021.

Belum lagi anggapan bahwa bertani merupakan profesi kuno dan berbagai persoalan lain terkait peternakan di Indonesia. Hal ini membuat banyak anak muda lebih memilih profesi lain yang lebih menjanjikan.

Namun hewan ini masih menjadi pilihan sumber penghidupan sebagian besar masyarakat di Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Selain bisnis peternakan yang masih berkembang, popularitas kontes kambing dan domba ini juga semakin meningkat di Pulau Jawa. Adanya minat khusus dari masyarakat untuk memelihara domba dan kambing agar memiliki ciri-ciri fisik sesuai dengan yang diinginkan.

Misalnya dari bulunya yang panjang dan tebal, tanduknya yang besar, hingga ciri khas tersendiri yang membuat hewannya unik dibandingkan dengan orang lain.

Adanya kontes domba dan kambing juga membuat para pemilik ternak semakin dikenal. Ini juga sebagai ajang promosi bagi mereka agar bisa terus beternak domba yang berkualitas dan disukai calon konsumen.

Bahkan saat diadakan lomba, biasanya acara dibuat sangat meriah dengan menyuguhkan berbagai jenis hiburan. Kontes ini menjadi daya tarik tersendiri karena selain sebagai ajang bagi para breeder untuk menampilkan hewan-hewan terbaiknya, juga sebagai ajang untuk mempromosikan tradisi dan budaya lokal.

Ada berbagai alasan yang membuat berbagai anak muda di Jawa mengikuti kontes domba dan kambing, namun yang paling menarik bagi mereka adalah karena keuntungan finansial yang bisa didapat dengan memenangkan kontes tersebut.

Selain itu, alasan lain seperti menjadi ajang unjuk ilmu, keterampilan, dan kreatifitas mereka di masyarakat tentunya juga menjadi alasan yang membuat mereka bersemangat untuk mengikuti kontes ini.

Kontes ini juga membuat mereka lebih dekat dengan sesama peternak dan masyarakat sekitar, apalagi dengan semaraknya acara hiburan lokal yang melengkapi pelaksanaannya.

Terkait apa penilaiannya juga sangat bervariasi, tergantung penyelenggara. Namun secara umum faktor yang dinilai adalah bentuk tubuh, bulu dan warna, tanduk, kepala, dan sifat domba.

Bagi yang menang, harga domba bisa sampai 10 kali lipat dari harga pasaran.

Penyelenggaraan lomba semacam itu tidak hanya datang dari masyarakat, tetapi juga mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Sebut saja Piala Bupati Sragen Cup yang digelar pada 29 Januari 2023 kemarin.

Dikutip dari Solopos, kontes tersebut bahkan digadang-gadang menjadi salah satu kontes kambing dan domba terbesar di Solo Raya. Lombanya pun beragam, mulai dari kelas ekstrim domba, kelas ekstrim kambing, kelas kambing perah, hingga fashion show kambing.

Acara ini juga diharapkan menjadi kegiatan rutin jelang Hari Jadi Kabupaten Sragen.

Adanya kontes seperti ini bisa menjadi harapan tersendiri agar anda bisa memiliki keuangan yang lebih baik sebagai breeder dengan harga yang fantastis. Selain itu, untuk menjadi pemenang kontes, Anda harus memiliki ternak dengan kualitas terbaik.

Kecenderungan ini juga dapat mendorong para peternak untuk meningkatkan kualitas dan perawatan ternaknya. Acara ini juga dapat membuat mereka lebih berjejaring sehingga dapat saling bertukar informasi terkait permasalahan dan menjadikan ternak mereka lebih baik lagi.

Secara tidak langsung, ini berarti kontes domba dan kambing bisa menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas ternak di Indonesia. Dengan persaingan yang ketat, tentunya upaya untuk menghasilkan ternak dengan kualitas unggul juga menjadi hal yang mau tidak mau harus diupayakan.

Marosok, Tradisi Tawar Menawar Ternak yang Gunakan Bahasa Isyarat di Minangkabau

This entry was posted in Uncategorized and tagged , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *