KTT ASEAN (KTT) merupakan forum besar yang rutin diadakan setiap tahun sekali oleh anggota ASEAN yang terdiri dari 10 negara. Konferensi ini membahas berbagai isu strategis dan kebijakan politik dalam lingkup negara dan daerah untuk kepentingan bersama.
Tahun ini, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah perhelatan akbar tersebut. Lokasinya sendiri akan segera dibuat di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Kontribusi Indonesia untuk ASEAN, Kamu Wajib Tahu!
Penyiapan berbagai infrastruktur pendukung
KTT ini direncanakan berlangsung pada 9-11 Mei 2023. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut, berbagai infrastruktur pendukung telah disiapkan dan terus dipantau oleh Presiden Joko Widodo agar dapat selesai sesuai harapan.
Menurut Jokowi, hal penting lainnya adalah mempromosikan Labuan Bajo yang tergolong Super Priority Area (DSP) dari sisi pariwisata.
Ia memastikan 10 negara ASEAN akan menghadiri konferensi tingkat tinggi di Labuan Bajo ini.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah meresmikan Jalan Akses Labuan Bajo – Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur guna mendorong pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas.
“Tadi pagi kita lihat jalan dari Labuan Bajo ke Golo Mori sudah selesai. Ini akan meningkatkan konektivitas agar kita bisa mengembangkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas,” kata Presiden Joko Widodo seperti dikutip ANTARA.
Sejarah Berdirinya ASEAN yang Diinisiasi Oleh 5 Negara
Akses jalan yang baik berdampak positif
Tidak hanya sebagai penunjang perkembangan kawasan Labuan Bajo, tentunya jalan penunjang ini juga akan berdampak positif bagi perekonomian warga karena akses yang lebih baik. Dengan panjang 25 kilometer, pembangunan jalan ini membutuhkan dana Rp 481 miliar.
Dalam keterangan terpisah yang dilansir ANTARA, Agustinus Julianto selaku Kepala Badan Penyelenggaraan Jalan Nasional (BPNN) X NTT mengatakan, jalan akses ini akan memiliki beberapa jembatan dengan total panjang 175 meter.
“Ada empat jembatan, yakni Jembatan Naganae, Jembatan Wae Mburak, Jembatan Wae Kenari, dan juga Jembatan Soknar,” jelasnya.
Agustinus juga menjelaskan jalan ini dapat mempersingkat waktu tempuh dari Labuan Bajo ke Golo Mori. Jika sebelumnya bisa memakan waktu dua hingga tiga jam, kini bisa ditempuh dengan durasi hanya 30 menit.
Pembangunan Jalan Labuan Bajo – Golo Mori dibagi menjadi 5 segmen:
- Labuan Bajo – Sp Nalis sepanjang 6,15 km
- Sp Nalis – Sp Kenari memiliki panjang 6,50 km
- Sp Kenari – Warloka panjangnya 5,10 km
- Warloka – Tanamori sepanjang 4,25 km
- Perbaikan jalan menuju Desa Golo Mori sepanjang 3 km.
Punya Armada Laut Terkuat Se-ASEAN, Simak Kekuatan Laut Indonesia di 2023
Cek berita, artikel, dan konten lainnya di berita Google