Pagelaran seni Indonesia mengguncang Tsukuba Hall, Jepang, Sabtu (25/2). Situs resmi KBRI Tokyo menyebutkan, pagelaran tersebut diselenggarakan untuk memperingati Indonesia-Japan Friendship Day (IJFD).
Tidak hanya seni pertunjukan, IJFD juga menjadi ajang promosi pariwisata dan investasi terpadu Indonesia di 13 kota besar di Jepang sepanjang tahun 2023. Di IJFD Tsukuba, KBRI Tokyo bekerjasama dengan PPI Ibaraki dan dukungan dari IPEMI serta mitra lainnya.
Sebanyak 28 siswa dari Tokyo Republic of Indonesia School (SRIT) menampilkan harmonisasi angklung dan alat musik lainnya, seperti kolintang, gendang, dan simbal. Beberapa lagu dimainkan, mulai dari lagu daerah, lagu dari Jepang, hingga musik latar film Misi yang mustahil.
Kesenian hadrah dari kelompok Walisongo di Masjid NU At Taqwa Koga dan tarian seperti tari Gambyong hingga tari Piring turut memeriahkan pertunjukan tersebut. Sekitar 200 pengunjung dilaporkan menikmati seni pertunjukan di acara persahabatan ini.
Tiga hari sebelumnya, tepatnya Rabu (22/2), fashion show nusantara menampilkan batik Jambi, Songket Palembang, dan kain tapis khas Lampung yang dibawakan oleh anggota DWP KBRI Tokyo. Sebagai penutup, berbagai makanan khas Indonesia seperti lemper ayam, sate ayam, dan kue basah disuguhkan kepada para tamu undangan.
Sementara itu, persahabatan antara Indonesia dan Jepang telah terjalin selama 65 tahun. Hubungan diplomatik dimulai dengan penandatanganan Perjanjian Perdamaian Jepang-Indonesia pada 20 Januari 1958.
Dubes Kanasugi dalam sambutannya menyatakan bahwa tahun 2023 tidak hanya berarti 65 tahun terjalinnya hubungan diplomatik, tetapi juga akan menjadi tahun di mana Jepang memegang Presidensi G7 dan Indonesia memegang Ketua ASEAN. Karena itu, ia berharap ada sinergi dalam memimpin perundingan menghadapi tantangan global.
Cek berita, artikel, dan konten lainnya di berita Google