Sejarah, Lokasi Kampus, hingga Jalur Masuknya

Dari sekian banyak universitas di Indonesia, Universitas Islam Indonesia adalah salah satunya. Yuk, kenali lebih jauh Universitas Islam Indonesia!

Kata orang, Yogyakarta adalah kota pelajar. Karena ada banyak kampus di daerah itu. Di antara kampus-kampus di Jogja, Universitas Islam Indonesia alias UII adalah salah satu yang bisa dikatakan cukup terkenal.

Ya, UII adalah universitas swasta bergengsi yang tidak hanya terkenal di Jogja, tapi juga di Indonesia. Oleh karena itu, menarik untuk digali seluk-beluk UII.

Dalam artikel ini, GNFI akan membahas berbagai aspek UII, mulai dari sejarahnya, lokasi kampus, program studi yang tersedia, hingga cara masuknya. Buat sobat GNFI yang sedang mencari kampus untuk keperluan studi, pastikan tidak ketinggalan menyimak ya!

Pertama di Indonesia. Selamat Datang, Universitas Siber Muhammadiyah

Di manakah lokasi UII?

UII berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi kampus juga banyak dan tersebar di berbagai sudut Jogja. Di mana saja?

Ada empat lokasi kampus UII. Pertama adalah kampus terintegrasi. Terletak di Jl. Kaliurang km 14,5, Sleman. Kampus terpadu ini merupakan kampus UII terbesar dengan fasilitas terlengkap. Ada Gedung Rektorat, Perpustakaan Pusat, dan Masjid Ulil Albab.

Banyak juga fakultas yang menyelenggarakan perkuliahan di kampus terpadu. Ada Fakultas Hukum, Fakultas Agama Islam, Fakultas Kedokteran, Fakultas MIPA, Fakultas Psikologi & Ilmu Sosial Budaya, Fakultas Teknologi Industri, dan Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan.

Kemudian tiga kampus lainnya berada di Jalan Ringroad Utara, Condongcatur yang merupakan tempat berdirinya Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Kampus Demangan di Jalan Demangan Baru tempat program studi Pascasarjana berada di Fakultas Agama Islam, dan Jalan Cik Kampus Di Tiro yang digunakan sebagai Kantor Yayasan Badan Wakaf.

Cerita di Balik Keberhasilan Siswi Madrasah yang Diterima 6 Universitas Top Dunia

sejarah UI

UII memiliki sejarah yang panjang, bahkan lebih panjang dari banyak universitas ternama di tanah air. Jika ditarik ke belakang, jejak sejarah UII bisa terbaca hingga era sebelum Indonesia merdeka.

Garis waktu sejarah UII dapat ditelusuri hingga tahun 1945. Saat itu, tepatnya pada 8 Juli, sebuah perguruan tinggi keagamaan bernama Sekolah Tinggi Islam (STI) didirikan. Kampus inilah yang menjadi cikal bakal UII, padahal STI tidak didirikan di Yogyakarta, melainkan Jakarta.

Tahun berikutnya, STI dibuka di Yogyakarta, tepatnya pada 10 April 1946. Setelah itu, tidak butuh waktu lama STI mengubah tampilannya menjadi UII. Pada tanggal 14 Desember 1947, nama Universitas Islam Indonesia didirikan.

Saat baru bernama Universitas Islam Indonesia, kampus ini memiliki beberapa fakultas rintisan, beberapa di antaranya adalah Fakultas Agama, Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Pendidikan. Kemudian pada tanggal 5 Juni 1948 Universitas Islam Indonesia diresmikan.

Setelah dibuka pada tahun 1948, UII terus berkembang. Fakultas baru dibuka, tempat kuliah diperluas dengan dibangunnya kampus-kampus baru di sejumlah daerah. Bahkan UII juga membuka cabang. Tidak hanya di Jawa, seperti Surakarta, Purwokerto, dan Cirebon, kampus cabang UII juga didirikan di luar Jawa, seperti Gorontalo.

Menariknya, UII sendiri merupakan cikal bakal UIN Sunan Kalijaga. Pada tahun 1950, Fakultas Agama UII diubah menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri. Seiring berjalannya waktu, nama kampus tersebut kemudian berubah menjadi IAIN/UIN Sunan Kalijaga hingga sekarang.

Sobat GNFI mungkin juga bertanya-tanya, sejak kapan kampus terpadu UII yang megah itu berdiri?

Padahal, upaya UII untuk mendirikan kampus terpadu sudah dilakukan sejak tahun 1980-an. Pada tahun 1983, kampus telah memulai pengadaan tanah untuk menjadi kampus terpadu.

Kemajuan menuju pembentukan kampus terpadu juga mengalami kemajuan. Setelah mengurus pembebasan lahan, UII menyusun Rencana Induk Pembangunan Fisik pertama pada tahun 1987. Di tengah upaya membangun kampus terpadu, UII juga secara bersamaan membangun kampus di lokasi lain. Pada tahun 1988, UII melaksanakan pembangunan kampus di Condong Catur yang kemudian dikenal dengan kampus Fakultas Ekonomi UII.

Sementara itu, pembangunan kampus terpadu juga dilakukan. Proses pembangunan tersebut kemudian menghasilkan kampus terpadu yang sudah dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan perkuliahan pada tahun 1999.

Pembangunan UII tidak hanya sekedar memperluas gedung. Lebih dari itu, pembangunan juga menyentuh aspek spiritual manusia. UII membangun Pesantren UII sebagai bagian dari program rekrutmen santri unggulannya.

5 Kampus Terbaik Indonesia Versi 4ICU UniRank 2021

Rating dan Cara Masuk UII

UII tidak diragukan lagi adalah salah satu kampus swasta terbaik di Indonesia. Dengan pengalaman puluhan tahun di dunia akademik Indonesia, UII terus berkembang dan berupaya meningkatkan kualitasnya.

Untuk melihat seberapa bagus kualitas UII, Sobat GNFI bisa melihat posisi UII dalam sistem pemeringkatan kampus yang diperbarui, salah satunya dengan UniRank. Bahkan, UniReank mencatat UII saat ini berada di peringkat 21 nasional.

Setelah mengetahui seberapa baik UII melalui pemeringkatannya, kini ada hal penting lain yang perlu dilakukan, yaitu mencari tahu jalur masuk untuk menjadi mahasiswa UII. Sungguh, apa mereka?

Perlu diketahui, UII membuka berbagai jalur masuk bagi calon mahasiswa. Dengan demikian, calon mahasiswa dapat mendaftar dan mengikuti seleksi melalui jalur yang dianggapnya paling sesuai.

Dari sekian banyak entry point yang disediakan UII, masing-masing memiliki mekanisme yang berbeda. Oleh karena itu, calon mahasiswa perlu mencermati dengan seksama sebelum memutuskan jalur mana yang akan diambil.

Dari waktu ke waktu, ketersediaan titik masuk juga dapat bervariasi. Mungkin juga akan ada titik masuk baru, dihapuskan, atau mekanismenya akan diubah. Semua mengikuti kebijakan kampus. Berikut akan diuraikan jalur masuk UII tahun akademik 2023-2024.

Untuk jenjang pendidikan diploma (D3), sarjana terapan, dan sarjana (S1), tersedia beberapa jalur masuk yaitu Raport Based Test (SIBER), Computer Based Test (CBT), Pelacakan Mahasiswa Berprestasi (PSB), dan Paper Based Test ( PBT), serta PPM (Pencarian Pemimpin Muda)

SIBER merupakan entry point dimana seleksi calon mahasiswa dilakukan melalui penilaian rekam jejak prestasi. CBT artinya seleksinya melalui ujian komputer. Sedangkan PSB juga mirip dengan SIBER, namun yang dinilai adalah rekam jejak prestasi berupa rapor dan prestasi pendukung. Dan terakhir ada PBT yang juga menerapkan ujian masuk seperti SIBER, namun pelaksanaannya menggunakan soal-soal ujian tertulis.

Hal penting yang harus diperhatikan adalah jalur seleksi bagi mahasiswa yang ingin mengikuti Program Profesi, Magister (S2) dan Doktor (S3) berbeda dengan calon mahasiswa D3 dan S1. Setiap program studi memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda sehingga calon mahasiswa perlu memperhatikan syarat dan ketentuan yang diminta.

UII juga memberikan jalur yang berbeda bagi calon mahasiswa asing. Calon mahasiswa asing dapat mendaftar langsung di International Office kampus.

Jadi, silakan pilih salah satu titik masuk untuk menjadi siswa. Apapun jalan yang diambil, yang jelas semua persiapan untuk seleksi sangatlah penting.

Cek berita, artikel, dan konten lainnya di berita Google

This entry was posted in Uncategorized and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *